Jumat, 08 Mei 2009

Mencegah Keracunan Makanan

Gizi.net - Makanan yang mestinya menjadi sumber gizi bagi tubuh, bisa juga menjadi racun lho. Itu terjadi bila Anda keliru dalam memilih dan mengolah makanan itu. Nah, ulasan berikut ini mudah-mudahan bisa membantu Anda menghindarkan diri dari keracunan makanan.

Anda perlu tahu bahwa keracunan makanan bisa terjadi pada siapa pun, dari kelompok usia dan sosial mana pun. Di Amerika Serikat, yang katanya termasuk negara maju itu, setiap tahunnya terdapat sekitar dua juta kasus keracunan makanan. Setelah diamati, sebagian besar kasus keracunan makanan itu disebabkan oleh kesalahan dalam menyiapkan makanan di rumah. Penelitian menunjukkan, 55 persen kasus keracunan makanan disebabkan oleh proses penyimpanan dan pengolahan yang tidak tepat, 24 persen karena kurangnya kebersihan (misalnya tidak mencuci tangan sebelum memegang makanan), dan hanya tiga persen kasus yang disebabkan oleh bahan makanan yang tidak aman.

Karena sebagian besar kasus keracunan makanan disebabkan oleh proses penyimpanan dan pengolahan yang tidak tepat, maka Anda perlu memahami benar kedua proses ini. Dengan begitu, Anda bisa mengurangi risiko terjadinya keracunan makanan pada keluarga Anda sebesar 97 persen. Berikut ini, adalah hal-hal yang bisa Anda lakukan untuk mencegah keracunan makanan, dari mulai membeli, menyimpan, sampai mengolah bahan makanan itu di dapur.

Membeli bahan makanan
Alangkah baiknya jika Anda membeli bahan makanan segar. Tapi kadangkala, membeli bahan makanan kalengan juga tak terhindarkan. Jika Anda hendak membeli makanan kalengan, sikap teliti dan hati-hati merupakan hal mutlak. Salah satu yang perlu Anda perhatikan adalah ada tidaknya tanda-tanda kontaminasi bakteri pada makanan kalengan itu. Beberapa tanda yang perlu Anda curigai adalah: kemasan retak, penyok, atau berkarat, dan tutup kemasan lepas. Jika makanan kalengan itu berupa sayuran, periksalah apakah ada cairan putih seperti susu di sekitar sayuran itu. Jika ada cairan seperti itu, rasanya lebih baik sayuran dalam kaleng itu dibuang saja ke keranjang sampah.

Anda pun mesti hati-hati ketika membeli daging, seafood, dan produk-produk olahan dari susu. Pilih selalu, daging dan seafood yang masih segar. Itu terlihat dari bau dan warna yang biasanya masih tampak cerah. Upayakan juga untuk selalu membeli daging, seafood, dan susu dari penjual atau pemasok yang terpercaya.

Menyimpan makanan
Berkait dengan penyimpanan makanan, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan:

* Begitu tiba di rumah setelah berbelanja bahan makanan, segera simpan dalam kulkas atau freezer bahan makanan yang belum akan dimasak hari itu.

* Bekukan daging, ikan, atau daging unggas segar dalam freezer jika bahan pangan hewani ini belum akan dimasak dalam dua hari ke depan.

* Jangan biarkan makanan olahan (seperti keju atau daging olahan) dalam suhu ruang selama lebih dari dua jam sebelum disajikan.

* Jika Anda memasak makanan sehari sebelum disajikan, simpan dulu makanan itu ke dalam kulkas atau freezer segera setelah dimasak. Ingat, jangan keluarkan makanan itu (dari kulkas atau freezer) lebih dari dua jam sebelum disajikan.

* Jangan menyimpan makanan lebih lama dari batas waktu yang disarankan. Sebagai gambaran, produk-produk olahan dari susu bisa tahan di kulkas selama sepekan, sementara telur bisa tahan lebih lama lagi yaitu tiga atau empat pekan.

Memasak makanan
Ada beberapa tips untuk Anda seputar proses pengolahan makanan, yaitu:

* Jangan meracik dan memasak makanan ketika Anda sakit.

* Selalu mencuci tangan sebelum dan setelah mengolah makanan.

* Setelah memotong-motong daging sapi, ikan, atau daging unggas mentah, jangan lupa pula untuk mencuci tangan. Cuci pula semua perkakas dapur yang baru Anda gunakan untuk memotong-motong daging atau ikan tersebut. Setelah yakin semuanya kembali bersih, lanjutkan acara memasak Anda.

* Cuci buah dan sayuran dengan seksama (usahakan di bawah air yang mengalir) sebelum dimasak atau dimakan.

* Cicipi makanan hanya ketika makanan itu telah benar-benar matang.

* Ketika menghangatkan makanan, jangan lupa untuk menutup panci atau wadah yang digunakan. Panaskan makanan dengan seksama sehingga semua bagian dari makanan ini benar-benar panas kembali.

Membersihkan perangkat masak
Setelah memasak, tentu banyak perangkat masak yang perlu Anda cuci. Nah, proses mencuci atau membersihkan kembali ini juga layak Anda perhatikan. Berikut tips untuk Anda:

* Gunakan air sabun yang hangat untuk mencuci talenan, pisau, cobek, panci, dan perangkat lainnya yang Anda gunakan untuk memasak.

* Bersihkan spon atau kain untuk mencuci piring dengan cara meremas atau menguceknya di dalam air yang banyak, kemudian bilas hingga bersih. Setelah itu, panaskan spon atau kain pencuci piring itu di dalam microwave dengan tingkat panas maksimal selama 60 detik. Dengan cara ini diharapkan, spon atau kain pencuci piring Anda bebas dari kuman. healthykids/hid



Sumber : http://www.republika.co.id/koran --- Minggu, 21 Desember 2003 -- Laporan:

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates